Berita Terbaru


Seseorang yang dominan belahan kiri, biasanya akan:
  • Memilih sesuatu yang berurutan
  • Belajar lebih baik dari bagian-bagian kemudian keseluruhan
  • Lebih memilih system membaca fonetik
  • Menyukai kata-kata symbol dan huruf
  • Lebih memilih membaca subyeknya lebih dulu
  • Mau berbagi informasi fakta yang berhubungan
  • Lebih memilih instruksi yang berurutan secara detail
  • Mengalami focus internal lebih besar
  • Menginginkan struktur dan prediksi

Seseorang yang dominan belahan kanan, biasanya akan:
  • Merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang acak
  • Paling baik belajar dari keseluruhan kemudian bagian-bagian
  • Lebih memilih system membaca seluruh bahasa
  • Menyukai gambar, grafik dan diagram
  • Lebih memilih melihat atau mengalami subyeknya lebih dulu
  • Mau berbagi informasi tentang hubungan antara segala sesuatu
  • Lebih memilih yang spontan, lingkungan belajar yang mengalir
  • Mengalami fokus eksternal yang lebih besar
  • Menginginkan pendekatan yang tak terbatas, baru & mengejutkan.

Mengetahui apakah Anda dominan pengguna otak kanan atau kiri adalah langkah awal untuk mengetahui keunggulan yang ada dalam diri Anda. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menguji Anda termasuk golongan yang mana. Salah satunya adalah dengan test sederhana dibawah ini
Langkah 
1: Pilih maksimal lima kegiatan dibawah ini yang paling sering Anda lakukan. Tuliskan ya!



Langkah 2: Tulis nilai ini disamping pilihan Anda ya, sudah? Ayo jumlahkan!





















Langkah Ketiga: Bagi jumlah nilai Anda dari langkah kedua dengan jumlah pilihan lima kegiatan untuk mendapatkan nilai rata-ratanya.
Sebagai contoh, kegiatan yang Anda pilih:
Tenis (4)
Berjalan-jalan (8)
Menulis (2)
Memainkan alat musik (4)
Berpetualang (5)
Maka total nilai Anda:
4 + 8 +2 +4 + 5 = 23
Rata-rata nilai Anda adalah:
23 : 5 = 4.6
Tuliskan hasil rata-rata nilai Anda:











Jika nilai rata-rata Anda KURANG DARI 5, maka Anda adalah pengguna dominan otak kiri.
Jika nilai rata-rata Anda LEBIH DARI 5, maka Anda adalah pengguna dominan otak kanan.

                                                       
                                                                                                                Artikel berikutnya »



  Mendengar istilah kafein, kita biasanya langsung teringat akan minuman berwarna hitam yang disebut kopi. Ya, sebagaimana namanya, kopi memiliki kandungan utama berupa senyawa kafein. Namun jangan salah, selain terdapat pada kopi, kafein juga terkandung dalam jumlah besar pada teh dan cokelat. Meskipun rasanya nikmat, namun tidak sedikit individu yang pantang terhadap minuman yang berasa pahit ini. Jadi sebenarnya kopi itu berbahaya atau justru bermanfaat bagi tubuh? Berikut akan kita bahas mengenai dampak kafein untuk kesehatan.
          Kafein itu sendiri merupakan suatu senyawa berbentuk kristal. Penyusun utamanya adalah senyawa turunan protein disebut dengan purin xantin. Senyawa ini pada kondisi tubuh yang normal memang memiliki beberapa khasiat antara lain merupakan obat analgetik yang mampu menurunkan rasa sakit dan mengurangi demam. Akan tetapi, pada tubuh yang mempunyai masalah dengan keberadaan hormon metabolisme asam urat, maka kandungan kafein dalam tubuh akan memicu terbentuknya asam urat tinggi. Kadar asam urat tinggi merupakan salah satu penyakit yang dihindari karena dapat menimbulkan rasa sakit kronis, terbentuknya batu ginjal, bahkan jika deposit asam urat terdapat pada ginjal dapat merusak ginjal dan jika timbunan urat ada pada persendian dapat menimbulkan kerusakan sendi dan tulang.
          Dampak kafein untuk kesehatan lainnya adalah dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung dan hipertensi. Kafein memiliki kecenderungan untuk menghambat aktivitas hormon adenosin yang berfungsi dalam memperlebar pembuluh darah. Akibatnya, dinding pembuluh darah menjadi sempit dan tekanan darah meningkat sehingga terjadilah hipertensi. Selain itu kafein dapat memicu aktivitas hormon stress, yaitu kortikosteroid yang selanjutnya akan berhubungan dengan aktivitas saraf parasimpatik untuk meningkatkan frekuensi jantung di dalam memompa darah, sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat. Denyut jantung yang cepat menambah resiko serangan jantung. Namun kafein yang terdapat pada teh dampaknya tidak seberat kopi, karena pada teh terdapat beberapa komponen lain yang menetralisir efek kafein.
Jadi kurang bagusnya dampak kafein untuk kesehatan, mengharuskan kita mengontrol asupan kafein yang masuk tubuh.
                                                                                                   Artikel berikutnya>>

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Flag Counter

Unordered List

Search This Blog

Popular Posts

Translate